Minggu, 11 Juni 2017

Pernahkah Kamu Merasa Tindihan Selama Kamu Hidup?


Health info, Dalam kacamata kesehatan, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan bisa terjadi pada lelaki atau perempuan.

Tindihan, arep-arep atau ketindihan adalah sebuah kejadian yang sangat menakutkan. Ditindih setan kata orang-orang zaman dulu. Siapa yang tidak panik dan takut saat ada 'setan' atau 'makhluk gaib' yang menindih tubuh kita ketika tidur? Kejadian ini faktanya sudah ada selama ribuan tahun. Semua orang di berbagai negara pernah mengalaminya.

Di dunia kesehatan barat, istilah tindihan lebih dikenal sebagai sleep paralysis. Benarkah fenomena yang sudah terjadi ribuan tahun ini akibat ditindih makhluk gaib? Lalu bagaimana cara yang harus dilakukan saattindihan, sebab tubuh tidak bisa digerakkan sama sekali?


1. Fenomena Tindihan Dari Sisi Ilmiah
Dalam sisi ilmiah, tindihan lebih dikenal sebagai sleep paralysis. Sleep paralysis sendiri diartikan sebagai kondisi dimana tubuh seolah-olah terasa lumpuh sementara, biasanya saat terbangun dari tidur. Dalam kondisi ini, seseorang sadar dan terjaga, namun anggota tubuhnya tidak bisa digerakkan. Inilah yang membuat banyak orang mengatakan ada makhluk gaib yang menindih dan menahan tubuhnya.

Hal tersebut tidak tepat jika dilihat dari kacamata ilmiah. tindihan adalah kondisi di mana tubuh seseorang gagal mengurutkan fase-fase tidur. Seseorang akan tertidur dengan melewati empat fase ini secara urut:

1. Kondisi mengantuk setengah sadar
2. Kondisi mulai tertidur dalam
3. Kondisi tidur lebih dalam dan lelap
4. Rapid eye movement (REM), pada fase ini seseorang biasanya mengalami mimpi

2. Penyebab Tindihan Dari Kacamata Ilmiah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada fase-fase yang harus dilalui dari kondisi sadar menuju tidur. Biasanya, seseorang yang mengalami tindihan atau sleep paralysis tidak melewati urutan tersebut dengan tepat. Biasanya dari kondisi setengah sadar langsung melompat di fase rapid eye movement.

Akibatnya, saat otak memberi sinyal sadar, Anda sadar sepenuhnya dan bangun, tetapi tubuh Anda masih 'tertinggal' dalam kondisi tidur dan tidak bisa digerakkan. Dalam kondisi inilah seseorang akan panik, karena merasa dirinya lumpuh dan tertindih setan. Padahal kondisi ini bisa Anda atasi.

Penyebab dari tindihan antara lain:
1. Tubuh yang sangat lelah, biasanya secara fisik.
2. Kurang tidur beberapa hari
3. Faktor stres dan tekanan sepanjang hari.
4. Pengaruh obat-obatan.
5. Perubahan jam tidur/pola tidur.

3. Mengatasi Tindihan Dengan Tepat
Jika Anda tiba-tiba mengalami kelumpuhan saat tidur, Anda bisa mengatasinya dengan cara yang mudah. Inilah beberapa tips yang cara mengatasi tindihan:

Jangan Panik
Saat mendapati kondisi tubuh tidak bisa digerakkan, jangan dilawan. tenangkan pikiran Anda karena hal ini bisa diatasi. Yang pasti, bukan karena ditindih makhluk halus. Tarik napas dan buat diri Anda dalam kondisi santai.

Goyangkan Ujung Kaki Atau Jempol
Salah satu cara mudah mengatasi tindihan adalah menggerakkan jempol kaki. Gerakan ringan ini akan membantu tubuh Anda memberi sinyal pada otak bahwa Anda sudah sadar dan harus menggerakkan tangan, kaki dan sebagainya.

Kepalkan Tangan
Jika memungkinkan, Anda bisa mencoba gerakan lain, yait mengepalkan tangan. Cara ini juga bisa pelan-pelan mengendurkan kelumpuhan yang terjadi.

Batuk
Jika napas Anda sudah terkendali dan santai, batuklah beberapa kali untuk melemaskan otot-otot di sekitar leher dan membuat Anda lebih mudah menggerakkan bagian tubuh atas.

Segera Bangun
Jika Anda sudah bisa menggerakkan tubuh, bangunlah pelan-pelan. Segera bangun dari tempat tidur jika memungkinkan. Cuci wajah Anda dan minumlah beberapa teguk air agar tubuh lebih rileks. Sebab jika Anda masih bertahan di tempat tidur, dikhawatirkan Anda kembali mengalami tindihan.
Dan, usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis berlangsung dalam hitungan detik, hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi, kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang. Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya. Ya, hampir setiap negara, punya istilah tersendiri untuk menyebut tindihan, dan semua negara di belahan bumi nyaris percaya tindihan disebabkan ulah makhluk halus.

Malfungsi Tidur Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Jika kita sering mengalami tindihan, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu.

Ini akan membantu kita mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Tindihan umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah kita buat akan membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Gangguan Lain Selain sleep paralysis, ada gangguan tidur lainnya. Yaitu, insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur.

Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia). Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini.

Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius. Gangguan tidur ini merupakan gangguan yang belum serius jika anda alami kurang dari sepuluh hari. Untuk mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemrograman bawah sadar.

Kebalikan dari insomnia adalah hypersomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari.

Ada juga gangguan parasomnia, yaitu setengah tidur, setengah terjaga, biasanya merupakan fenomena gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan yang tampak secara tiba-tiba selama tidur, atau yang terjadi pada ambang antara terjaga dan tidur. Paling sering muncul dalam bentuk mimpi buruk yang ditandai dengan mimpi lama dan menakutkan. Biasanya, orang terduduk di tempat tidur dengan ekspresi ketakutan, berteriak dengan keras seperti sedang mengalami teror.

Ada juga yang disebut, narcolepsy, gangguan tidur yang diakibatkan oleh gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan pengobatan dari seorang dokter ahli jiwa. Penyakit ini berbeda dengan insomnia yang terjadi secara terus menerus.

Justru penderita narcolepsy ini terkena serangan secara mendadak pada saat yang tidak tepat, seperti sedang memimpin rapat – biasanya terjadi serangan pada kondisi emosi yang tegang seperti: marah, takut atau jatuh cinta. Serangan narcolepsy dapat melumpuhkan seseorang dalam beberapa menit ketika dia masih sadar dan secara tiba-tiba membawanya ke alam mimpi.

Ada juga apnea, yang merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup serius. Lebih dari 5 juta penduduk Amerika Serikat mengalami gangguan ini. Faktor risiko terkena gangguan ini antara lain: kelebihan berat badan (overweight), usia paruh baya terutama pada wanita, atau usia lanjut (lansia) yang pernah mengalami ketergantungan obat. Apnea adalah penyakit yang disebut juga îto fallasleep at the wheelî karena sering dialami ketika penderita sedang mengemudikan mobil.

Apnea terjadi karena fluktuasi atau irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Ketika terserang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Penderita apnea mengalami kesulitan bernapas bahkan berhenti bernapas pada saat tidur ketika terserang gangguan ini. Fluktuasi denyut jantung dan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada penderita.

Gangguan tidur lainnya, seperti berbicara atau berjalan dalam keadaan tidur, ataupun menggertakkan gigi merupakan gangguan tidur yang tidak berbahaya. Namun berbahaya jika berjalan dalam tidur menemui objek yang berbahaya (benda tajam, api, batu) atau terjatuh.

Gangguan berbicara dalam tidur hanya akan mengganggu teman sekamarnya. Sedangkan menggertak gigi dapat merusak email gigi. Penyakit menggertak gigi ini disebut dengan bruxism.

Itulah beberapa cara agar Anda terbebas dari tindihan. Apapun penyebabnya, selalu berdoa sebelum tidur, sebab doa baik akan membuat tubuh Anda lebih sehat dan fresh keesokan harinya.

Jika siangnya bekerja penuh, gunakan malam hari untuk iatirahat, jangan malah begadang ya guys..


Jadi bukan karena mahluk halus ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Up